Rabu, 21 Maret 2012

Lagu 'Indonesia Pusaka' Pukau Publik Paris

Rabu, 21 Maret 2012 06:27 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pergelaran konser musik tradisional 'Sasando' yang diawali lagu 'Indonesia Pusaka', berhasil memukau seratusan undangan, termasuk di antaranya kalangan penggemar musik tradisional negeri di Paris.

"Pertunjukan musik Sasando yang dilakukan dalam format konser tunggal oleh musisi berbakat asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Jackob Bullan berlangsung secara interaktif," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Paris, Arifin Saiman, kepada ANTARA, Rabu (21/3).

Dikatakan, pertunjukan musik tradisional asal pulau Rote, NTT yang baru pertama kali diselenggarakan dalam sejarah KBRI Paris ini, bertujuan memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia, dalam hal ini keragaman alat musik khas Indonesia.

Selain 'Indonesia Pusaka', menurutnya, juga ditampilkan tembang-tembang pilihan, baik bernuansa daerah maupun populer, termasuk lagu-lagu asing. Karena sifatnya yang interaktif, lanjutnya, selama pergelaran para tamu undangan tidak jarang ikut bernyanyi bersama.

"Para tamu undangan mendapat kesempatan untuk mencoba memainkan alat musik unik yang mirip harpa ini," tuturnya.

Selain tampil di hadapan pengunjung pameran dan konser, Jackob Bullan juga diundang mengisi acara 'workshop' dengan tema 'Atelier Musical Folklorique de Sasando di Cit? de la Musique Paris'.

"Program 'Atelier Musical Folklorique de Sasando' tersebut diikuti sekitar 20 musisi berbakat Perancis yang belajar di lembaga musik bergengsi ini," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, demikian Arifi Saiman, musisi Jackob Bullan tidak hanya menjelaskan secara rinci sejarah dan perkembangan musik Sasando dari masa ke masa.

"Namun juga berkesempatan mempertontonkan cara memainkan alat musik yang keberadaannya mulai terancam punah ini," katanya.

Dikatakan, para peserta yang sama sekali masih awam dengan jenis alat musik tradisional asal NTT ini tampak sangat antusias mengikuti program 'workshop' ini.

"Bahkan, beberapa dari mereka mengusulkan agar alat musik 'Sasando' dapat diperkenalkan dan diajarkan di lembaga-lembaga musik Perancis sebagaimana halnya gamelan Jawa dan gamelan Bali," ujarnya.

Dijelaskannya lagi, kunjungan musisi Jackob Bullan ke Perancis merupakan bagian dari misi promosi pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada pameran pariwisata 'Salon Mundial de Tourisme' (SMT) di Porte de Versailles, Paris baru baru ini.

Selama kegiatan pameran, menurutnya, Indonesia menampilkan sajian hiburan musik Sasando dan pergelaran tari tradisional Nusantara.

Khusus tarian tradisional, lanjutnya, Indonesia menampilkan sejumlah tarian daerah, yaitu tari Yapong, tari Piring, tari Samba, tari Panji Semirang, tari Jaipong, tari Taruna Jaya, tari Piring, dan tari topeng Pajegan.

"Selain itu, Indonesia juga berpartisipasi dalam acara bertajuk 'Un Grand Bataille Musicale Folklorique et Conviviale'. Acara 'perang' kesenian ini diikuti pula oleh Aljazair, Mauritius, dan Malaysia," urainya.

Disebutkannya, tari 'Yapong' yang mewakili Indonesia pada acara perang kesenian ini mendapat sambutan meriah dari para penonton.

"Tetapi, kehadiran musik Sasando memberikan makna dan nuansa tersendiri bagi keikutsertaan Indonesia pada pameran pariwisata 'Salon Mundial de Tourisme' (SMT) di Paris kali ini," katanya.

Peragaan alat musik Sasando yang masih asing di kalangan publik Perancis, demikian Arifi Saiman, mampu menarik perhatian para pengunjung pameran untuk datang dan singgah di stand Indonesia.

Di samping kekhasan alat musik, ujarnya 'Sasando' juga telah menarik perhatian pihak penyelenggara 'Gannat Festival'.

"Lalu mereka meminta Indonesia untuk dapat menghadirkan musisi Jackob Bullan dalam 'annat Festival' pada bulan Juli 2012 mendatang," kata Arifi Saiman.

referensi :
http://www.republika.co.id//berita/senggang/seni-budaya/12/03/21/m17iia-lagu-indonesia-pusaka-pukau-publik-paris

"Menurut pendapat saya, festival seperti ini harus lebih banyak diselenggarakan . Selain bertujuan untuk mempromosikan sektor pariwisata yang ada di Indonesia, cara ini juga dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan budaya milik Indonesia. Seperti kita tahu, bahwa banyak budaya Indonesia yang diakaui secara sepihak menjadi milik negara lain. Sambutan yang baik dari para pengunjung festival menunjukkan bahwa kita harusnya bangga terhadap budaya Indonesia yang sangat beragam dan berusaha menjaga serta melestarikannya agar generasi penerus masih dapat mengenal budaya Indonesia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar